Senin, 11 Februari 2013

Konfigurasi Proxy Server pada Ubuntu 12.04 dengan Squid 3

Squid adalah aplikasi populer yang digunakan sebagai server cache proxy web yang menyediakan layanan proxy dan cache untuk HTTP, HTTPS, FTP, gopher dan protokol jaringan populer. Squid dapat mengimplementasikan caching Domain Name Server (DNS) lookup dan cache dan proxy Secure Socket Layer (SSL), dan melakukan caching secara transparan, Squid juga mendukung berbagai macam protokol caching, seperti Internet Cache Protocol (ICP), Hypertext Cache Protocol (HTCP), Cache Array Routing Protocol (CARP), dan Web Cache Coordination Protocol (WCCP).

Proxy Squid cache server adalah solusi yang sangat baik untuk berbagai kebutuhan caching proxy dan server, dan skala dari kantor cabang ke jaringan tingkat perusahaan. Ketika memilih sebuah sistem komputer untuk digunakan khusus sebagai proxy squid, atau caching server, pastikanlah sistem Anda dikonfigurasi dengan sejumlah besar memori fisik untuk meningkatkan kinerjanya. 

Tutorial berikut akan mendemonstrasikan cara install dan konfigurasi server proxy dengan SQUID3 pada ubuntu server 12.04

Langkah 1: Install Squid 3
Login ke server ubuntu, dan ketik perintah berikut untuk meng-install squid3 pada ubuntu server 12.04:
sudo apt-get squid3
kemudian masukkan password anda, dan tunggu hingga proses install selesai.

Langkah 2: Konfigurasi Squid 3
Buat folder untuk menyimpan cache misalnya pada /home/cache, kemudian set permission menjadi 777 dengan owner proxy:proxy
sudo mkdir -p /home/cache/
sudo chmod 777 /home/cache/
sudo chown proxy:proxy /home/cache/

Sebelum mengubah konfigurasi squid, buatlah backupnya lebih dahulu file /etc/squid3/squid.conf untuk referensi dikemudian hari. 
sudo cp /etc/squid3/squid.conf /etc/squid3/squid.conf.origin
sudo chmod a-w /etc/squid3/squid.conf.origin
Sekarang edit file /etc/squid3/squid.conf, hapus dan ganti semua option dengan konfigurasi squid3 dengan perintah berikut : 
sudo nano /etc/squid3/squid.conf
Konfigurasi squid3: 
# ACCESS CONTROLS OPTIONS
# ====================
#
#acl QUERY berikut saya buat comment karena error saat penulis coba
#acl QUERY urlpath_regex -i cgi-bin ? .php$ .asp$ .shtml$ .cfm$ .cfml$ .phtml$ .php3$ localhost
acl all src
acl localnet src 10.0.0.0/8
# Your network here
acl localnet src 192.168.1.0/24
# 
acl localhost src 127.0.0.1/32
acl safeports port 21 70 80 210 280 443 488 563 591 631 777 901 81 3128 1025-65535
acl sslports port 443 563 81 2087 10000
acl manager proto cache_object
acl purge method PURGE
acl connect method CONNECT
acl ym dstdomain .messenger.yahoo.com .psq.yahoo.com
acl ym dstdomain .us.il.yimg.com .msg.yahoo.com .pager.yahoo.com
acl ym dstdomain .rareedge.com .ytunnelpro.com .chat.yahoo.com
acl ym dstdomain .voice.yahoo.com
acl ymregex url_regex yupdater.yim ymsgr myspaceim
#
http_access deny ym
http_access deny ymregex
http_access allow manager localhost
http_access deny manager
http_access allow purge localhost
http_access deny purge
http_access deny !safeports
http_access deny CONNECT !sslports
http_access allow localhost
http_access allow localnet
http_access deny all
#
# NETWORK OPTIONS
# —————
#
http_port 3128 transparent
#
# OPTIONS WHICH AFFECT THE CACHE SIZE
# ==============================
#
cache_mem 16 MB
maximum_object_size_in_memory 32 KB
memory_replacement_policy heap GDSF
cache_replacement_policy heap LFUDA
cache_dir aufs /home/cache 10000 14 256
maximum_object_size 128000 KB
cache_swap_low 95
cache_swap_high 99
#
# LOGFILE PATHNAMES AND CACHE DIRECTORIES
# ==================================
#
access_log /var/log/squid3/access.log
cache_log /var/lod/squid3/cache.log
#cache_log /dev/null
cache_store_log none
logfile_rotate 5
log_icp_queries off
#
# OPTIONS FOR TUNING THE CACHE
# ========================
#
#cache deny QUERY
#cache deny QUERY di-comment karena error saat penulis coba

refresh_pattern ^ftp: 1440 20% 10080 reload-into-ims
refresh_pattern ^gopher: 1440 0% 1440
refresh_pattern -i .(gif|png|jp?g|ico|bmp|tiff?)$ 10080 95% 43200 override-expire override-lastmod reload-into-ims ignore-no-cache ignore-private
refresh_pattern -i .(rpm|cab|deb|exe|msi|msu|zip|tar|xz|bz|bz2|lzma|gz|tgz|rar|bin|7z|doc?|xls?|ppt?|pdf|nth|psd|sis)$ 10080 90% 43200 override-expire override-lastmod reload-into-ims ignore-no-cache ignore-private
refresh_pattern -i .(avi|iso|wav|mid|mp?|mpeg|mov|3gp|wm?|swf|flv|x-flv|axd)$ 43200 95% 432000 override-expire override-lastmod reload-into-ims ignore-no-cache ignore-private
refresh_pattern -i .(html|htm|css|js)$ 1440 75% 40320
refresh_pattern -i .index.(html|htm)$ 0 75% 10080
refresh_pattern -i (/cgi-bin/|?) 0 0% 0
refresh_pattern . 1440 90% 10080
#
quick_abort_min 0 KB
quick_abort_max 0 KB
quick_abort_pct 100
store_avg_object_size 13 KB
#
# HTTP OPTIONS
# ===========
vary_ignore_expire on
#
# ANONIMITY OPTIONS
# ===============
#
request_header_access From deny all
request_header_access Server deny all
request_header_access Link deny all
request_header_access Via deny all
request_header_access X-Forwarded-For deny all
#
# TIMEOUTS
# =======
#
forward_timeout 240 second
connect_timeout 30 second
peer_connect_timeout 5 second
read_timeout 600 second
request_timeout 60 second
shutdown_lifetime 10 second
#
# ADMINISTRATIVE PARAMETERS
# =====================
#
cache_mgr webmaster
cache_effective_user proxy
cache_effective_group proxy
httpd_suppress_version_string on
visible_hostname proxy
#
ftp_list_width 32
ftp_passive on
ftp_sanitycheck on
#
# DNS OPTIONS
# ==========
#
dns_timeout 10 seconds
dns_nameservers 192.168.1.1 #DNS lokal jika ada
dns_nameservers 8.8.8.8 203.130.208.18 # DNS Server

#
# MISCELLANEOUS
# ===========
#
memory_pools off
client_db off
reload_into_ims on
#coredump_dir /cache
coredump_dir /home/cache
pipeline_prefetch on
offline_mode off

#
#Marking ZPH
#==========
#zph_mode tos
#zph_local 0x30
#zph_parent 0
#zph_option 136
qos_flows tos
qos_flows local-hit = 0x30
qos_flows parent-hit = 0
### END CONFIGURATION ###
Langkah 3: Jalankan Squid3
Pertama, buat direktori swap, 
sudo squid3 -z
Restart squid3: 
sudo /etc/init.d/squid3 restart
atau 
sudo service squid3 restart
Masukkan squid3 sebagai service yang otomatis running saat booting 
sudo chkconfig --level 345 squid3 on

Jumat, 08 Februari 2013

Setting/konfigurasi Web Server,FTP,dan Samba Server pada ClearOS.

Kali ini saya akan memberikan gambaran tentang kemudahan setting Flexshares untuk berbagi data via Windows networking/ Samba, FTP server, dan Web Server.
Flexshares adalah fitur khusus di ClearOS yang memudahkan pengaturan file/directory sharing dengan menggunakan satu akun di ClearOS untuk berbagai media sharing. 
Penjelasan kali ini bukanlah tutorial, tetapi lebih kepada gambaran umum saja akan fungsi-fungsi dalam Flexshares. Pembahasan detail teknis, silahkan menuju Forum COSI (http://clearos-indonesia.com) 

Untuk menggunakan Flexshare, terlebih dahulu kita install module nya melalui Software modules.
Langkah 1 : Membuat Flexshares

Langkah 2 : Menentukan Media Sharing

A . Windows Networking (SAMBA)
Flexshares dapat digunakan untuk share dalam jaringan Windows menggunakan Samba. Berikut ini adalah folder Flexshares yang berisi ebook COSI yang akan di browse dari Windows melalui Windows Explorer.

Lakukan konfigurasi Flexshares untuk File Sharing di Windows
 Lakukan konfigurasi di Server Samba atau Windows Settings di ClearOS

Coba akses dari Windows , masukkan user dan password yang terdaftar di ClearOS
Jika sukses, maka ebook dalam folder Flexshares dapat diakses melalui Windows Explorer

B. FTP Server
Flexshares dapat juga diakses melalui FTP, syaratnya FTP server di ClearOS harus sudah jalan (enable).
Konfigurasikan FTP akses di Flexshares.

Kemudian coba akses via program FTP client. Dalam contoh dibawah ini memakai program FTP Filezilla.



C. Web Server
Flexshares juga dapat diakses melalui browser. Untuk ini diperlukan Webserver yang telah jalan dengan baik di Server ClearOS, pastikan Webserver telah aktif.

Konfigurasikan Web share di Flexshares.
Jika telah selesai, coba akses via browser.


Yup... Done..!

Inilah 3 cara share data melalui Flexshares yang selain tingkat keamanan yang tinggi, juga mudah di konfigurasi.
Seperti kesepakatan awal, hal-hal teknis yang belum jelas, silahkan kita diskusikan di Forum ClearOS Indonesia.

Selamat mencoba...   ^_^

Selasa, 27 November 2012

Mengenal Berbagai macam settingan jaringan pada virtual box.




Virtual Box adalah satu software untuk mem-virtualkan sebuah komputer. Jadi kita  bisa ‘membuat’  komputer lain didalam komputer yang kita miliki. Dengan spece ram,vga dan hardisk virtual sesuai dengan yang kita hendaki.Sehingga pada komputer virtual tersebut kita juga bisa meninstall berbagai macam sistem operasi yang ingin kita pelajari.
Dan bagi yang belajar jaringan dan terkendala resource, yang hanya punya satu buah PC , bisa menjadikan virtualbox sebagai fasilitas belajar jaringan juga Lho.!! Kita bisa ‘membuat’ banyak komputer dan menggabungkannya kedalam sebuah jaringan LAN. Jadi kita seolah – olah punya banyak komputer. Hemat Bukan ???!! J
Untuk membuat sebuah jaringan pada virtual Box yang harus diperhatikan adalah mengenai setting jaringan pada masing – masing komputer virtual. Maka dari itu, pada pembahasan kali ini kita akan mengenal berbagai macam setting jaringan pada virtual box. Tapi sebelumnya anda harus bisa membedakan antara computer host dan komputer guest.

  • Komputer Host   : Komputer ‘Nyata’ kita, komputer dimana software virtual box diinstal di  dalamnya.
  • Komputer Guest : Komputer ‘virtual’. Komputer yang ada pada virtual box.
Setelah mengenal kedua istilah tersebut mari langsung ke setting jaringan, adapun untuk membuat mesin/komputer virtual baru bagi yang belum pernah silahkan nyari tutorial ditempat lain J atau dicoba2 sendiri saja, mudah kok !!

Untuk cara setting jarigan pada virtual Box pilih komputer guest kemudian klik setting --> jaringan 
Disini kita bisa menambahkan adapter LAN hingga 5 buah adapter. adapun jenis setting jaringan biasanya adalah :
  • NAT
  • Briged Adapter
  • Jaringan Internal (Internal Network)
  • Host Only Adapter

NAT : Setting jaringan dengan model NAT akan membuat  komputer guest (virtual) dapat melakukan ping ke komputer host (nyata) tapi tidak sebaliknya.
Jadi apabila komputer host terhubung dengan internet dengan model NAT komputer guest pun juga bisa terhubung ke internet.

Briged Adapter : Setting jaringan dengan bridged menyebabkan antar komputer host dan guest bisa saling terhubung.
Setting Bridge adapter bisa dihubungkan dengan adapter wifi atau ethernet pada komputer host (nyata). Jadi apabila  komputer host terkoneksi dengan internet pake lan card (ethernet) maka bisa disharing ke komputer guest dengan sharat IP adress guest di setting satu network dengan ip ethernet komputer host.

Jaringan Internal (Inernal Network) : Dengan settingan ini komputer – komputer di linkungan virtual saja yang bisa saling terhubung. 

Host Only Adapter : Untuk menghubungkan antara komputer pada virtual box dengan komputer host. Jadi antar keduanya bisa saling terhubung (ping). Dan ingat setting ip address masing2 pada network yang sama.

Dengan mengenal macam - macam settingan di atas, kita harapakan anda bisa membuat simulasi jaringan dengan menggunakan VirtualBox. Tetap semagat :D ...

Senin, 26 November 2012

Konfigurasi Hotspot Mikrotik pada Virtual box


Berikut adalah bagaimana cara untuk mengaktifkan jaringan hotspot mikrotik yang diinstal pada mesin virtualbox.
1. Setting mesin virtual
> network 1 enable Host-only adapter
> network 2 enable Bridge “Pilih perangkat wireless anda”

2. Setting ip host-only adapter di OS asli
> 192.168.100.2 subnetmask 255.255.255.0
3. Jalankan mesin mikrotik ubah nama interface
> interface set 0 name=public
> interface set 1 name=hotspot
4. Beri ip address interface
> ip address add address=192.168.100.1 interface=public
> ip address add address=192.168.1.1 interface=hotspot
5. Tes koneksi ke OS asli menggunakan interface public
> ping 192.168.100.2
6. Jika sudah terhubung masuk ke winbox menggunakan ip 192.168.100.1
7. Setting dhcp server
> menu IP -> DHCP server -> DHCP setup -> Pilih interface “hotspot” next -> network address “192.168.1.0/24″ next ->
default gateway “192.168.1.1″ next -> DHCP relay “kosongkan”
8. Setting hotspot
> menu IP -> hotspot -> hotspot setup -> pilih interface “hotspot” next ->
local address of network “192.168.1.1/24″ & “enable masquerade network” next ->
masukkan range ip yang diinginkan “192.168.1.2-192.168.1.254″ next -> certificate “none” next ->
ip address of SMTP server “0.0.0.0″ (karena kita tidak membuat SMTP server) next -> DNS servers “kosongkan”->
nama DNS “kosongkan”
9. Untuk menjadikan perangkat wireless menjadi access point untuk menyebarkan ip dari mikrotik, ikuti langkah berikut
>  Pada OS asli Open network and sharing center -> set up a new connection or network ->
set up wireless ad hoc -> penjelasan singkat jaringan ad hoc next -> Network name “MikroTik” -> Security type No authentication (open) ->
enable save network next -> The as network is ready to use -> Close
10. Access point sudah aktif dan siap menerima user dan siap membagi ip
Terima kasih :)

Rabu, 07 November 2012

Membuat efek daun pada blog.


Yang pertama mesti kamu lakukan yakni: 
  • login ke dashbord blog kamu
  • pilih 'Rancangan / Design'
  • klik 'Tambah gadget / Add gadget'
  • pilih widget 'HTML/javascript'
  • kemudian copy dan pastekan script dibawah ini.
    <script src="http://blogtegal.googlecode.com/files/efek-daun.js" type="text/javascript"/>
  • terakhir klik Simpan

Poll

Shoutbox

Teman

Pencarian

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | cheap international calls