Sabtu, 15 September 2012

Upgrade Debian Squeeze ke Wheezy/sid

Hal yang harus dipersiapkan saat upgrade Squeeze ke Wheezy/sid:  
  • Pertimbangkan kenapa anda harus melakukan update ke rilis testing.
  • Backup data-data penting
  • Persiapkan linux liveusb/bootable CD
  • Cari referensi sebanyak-banyaknya untuk persiapan jika kemungkinan terburuk terjadi saat proses upgrade (meskipun testing aman digunanan)
  • Pilih mirror yang dekat secara geografis dari tempat tinggal
  • Yakin dan tahu apa yang harus dilakukan. Linux tidak semudah windows, tapi jika anda terbiasa dengan linux, memakai linux jauh lebih mudah daripada windows.
  • Baca dan pilih dengan seksama perintah yang keluar. Akan ada beberapa opsi yang harus anda pilih antara lain Yes/No/Default/Different dan lainnya.
  • Fresh install cuma butuh waktu sekitar 30 menit, upgrade bisa 2 sampai 4 x lebih lama.
  • Proses upgrade butuh usaha yang lebih daripada saat install. Tapi bukan berarti harus memilih fresh install saat gagal upgrade. Dengan memilih upgrade, kemungkinan akan ada sedikit masalah, nah dari masalah itu yang bikin kita lebih berpengalaman.
Contoh mirror yang saya pakai: # deb http://security.debian.org/ squeeze/updates main contrib # deb-src http://security.debian.org/ squeeze/updates main contrib # deb http://kambing.ui.ac.id/debian/ squeeze main contrib non-free deb http://repo.ugm.ac.id/debian wheezy main contrib non-free Perintah yang digunakan: # apt-get update # apt-get --show-upgraded dist-upgrade Jika ada masalah, perintah selanjutnya: # apt-get -f install Setelah itu jalankan lagi perintah: # apt-get dist-upgrade Untuk informasi, ketikkan: $ cat /etc/debian_version $ uname -a Saat proses upgrade gagal:  
  • Jangan panik, ketikkan saja masalah yang anda hadapi di Google. Pasti ada yang pernah mengalami masalah yang sama.
  • Pada synaptic, broken package ditandai dengan warna merah. Disana tersedia info dependency apa saja yang dibutuhkan/conflict dengan broken package
  • Jika anda punya waktu, berusahalah minimal satu hari sebelum memilih fresh install.
  • Jika komputer gagal booting, gunakan liveusb/bootable CD yang dipersiapkan untuk trouble shooting.
  • Copy semua file yang telah anda download di /var/cache/apt/archives/ ke salah satu folder. Anda akan memakainya lagi saat penasaran pengen update lagi. Daripada harus download dari awal.
  • Jika anda malas konfigurasi, copy semua hidden file di /home/username/ tempatkan di folder backup. Nantinya anda tinggal mengembalikan lagi ke tempat semula setelah selesai install ulang. Dengan catatan harus disesuaikan dengan kebutuhan.
  Saat proses upgrade berhasil:
  • Jika kapasitas harddisk sangat minim, hapus kernel lama yang sudah tidak dipakai, tapi sisakan minimal satu.
  • Cari dan hapus semua file konfigurasi yang sudah tidak terpakai
    • # aptitude search '~c'
    • # aptitude purge '~c'
  • Copy folder yang berisi konfigurasi yang sebelumnya sudah di backup di /home folder. (Misalnya konfigurasi Evolution, Vim, Pidgin)  
Beberapa hari yang lalu saya melakukan upgrade, tapi gagal karena paket libc6 yang saya pake versi ubuntu. Sedangkan libc6 ini paket yang sangat vital dan menghambat proses upgrade. Saya punya koleksi repository Debian dan Ubuntu. Karena waktu release Debian yang lama dan koneksi internet yang lambat, saya pernah memakai file repo ubuntu untuk upgrade beberapa aplikasi.   Akhirnya, setelah dua tahun gak pernah install ulang, saya terpaksa fresh install karena saya gak berhasil ketemu jawabannya dan komputer harus segera dipake. DVD installer saya Lenny, punya repository Squeeze lengkap, dan sudah download paket Wheezy. Dalam waktu satu jam saya install Lenny, upgrade Squeeze, kemudian Wheezy/sid lancar tanpa ada masalah.

0 komentar:

Posting Komentar

Poll

Shoutbox

Teman

Pencarian

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | cheap international calls